Monday, July 15, 2013

materi MOS MA YATAMU Pasawahan




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Sejarah Singkat
Madrasah Aliyah Tarbiyatul Muta’allimin Pasawahan yang sekarang lebih di kenal dengan MA “YATAMU” lahir berawal dari keinginan akan adanya lembaga pendidikan Islam yang representatif dari para tokoh ulama, guru, dan  masyarakat di desa Pasawahan untuk wilayah Kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon . Berdirinya MA “YATAMU” dianggap sebagai tidak lanjut keberhasilan Yayasan Tarbiyatul Muta’allimin (YATAMU) yang sebelumnya sudah merintis Madrasah Ibtidaiyyah dan Madrasah Tsanawiyah.
Pada awal tahun ajaran 1984, pertama kali MA “YATAMU” melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan jumlah murid 15 siswa yang menempati salah satu ruangan milik madrasah Tsanawiyah. Seiring dengan semakin majunya sarana prasarana, guru-guru yang profesional, dan tingginya minat orang tua untuk memasukkan anak-anaknya ke MA “YATAMU” kini jumlah siswa mencapai 425 dengan 11 rombel. Diprediksikan setiap tahun akan semakin bertambah baik dari segi kwalitas maupun kwantitasnya.
Sejak berdiri pada tanggal 1 April 1984, MA “YATAMU” sudah dipimpin oleh dua orang yaitu: Bapak H. Samaun Bakry (1984-1989), H. Samhari (1990 s/d s 2013), dan Ahmad Mudzakir, S.Pd.I (2014 s/d sekarang). Setelah pemekaran desa dengan menggabung ke kecamatan Susukanlebak, MA “YATAMU” merupakan satu-satunya madrasah aliyah yang tetap eksis dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah umum.

B.   Tokoh Pendiri
 Berdirinya MA “YATAMU” Pasawahan tidak lepas dari jasa-jasa para tokoh yang sangat peduli terhadap  pendidikan Islam yang berkualitas. Diantara tokoh-tokoh tersebut antara lain: KH. Abdurrasyid, K. Abdurrahim, K. Abdurrosyad, K. Syihabuddin dan tokoh-tokoh lainnya.

C.   Visi
Menjadi Lembaga pendidikan yang unggul dan terkemuka dalam pembinaan keislaman dan keilmuan dengan mengapresiasi potensi peserta didik sesuai perkembangan era global.

D.   Misi
1.    Menyelenggarakan pendidikan yang akan melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif dan keunggulan komparatif;
2.    Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk keseimbangan kekuatan keilmuan dengan perkembangan jasmani peserta didik;
3.    Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian;
4.  Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang profesional yang menguasai bidang ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang tinggi, serta kepribadian pedagogis yang islami;
5.    Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar mengajar yang dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan belajar seluas-luasnya.


E.   Tujuan
1.    Terselenggaranya pendidikan yang akan melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif dan keunggulan komparatif;
2.    Terwujudnya peserta didik yang memiliki keseimbangan antara kekuatan jasmani dan rohani serta kepedulian sosial;
3.    Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada pembinaan keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia dan kemampuan potensi anak;
4.    Tersedianya tenaga kependidikan profesional yang dalam melaksanakan tugasnya didukung oleh ilmu pengetahuan yang relevan, memiliki etos kerja, loyalitas, dan dedikasi yang tinggi yang dilandasi akhlak mulia;
5.    Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas sumber belajar yang dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat pembelajaran.

F.    Pilar Keunggulan
Sains, Bahasa, dan Akhlakul Karimah

G.   Motto
Dzikir – Fikir – Ikhtiar

H.   Slogan Mutu
Anggun dalam Moralitas Unggul dalam Kwalitas

I.      Logo Madrasah










BAB II
AKADEMIK


A.   Struktur dan Muatan Kurikulum
Struktur kurikulum madrasah aliyah adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di madrasah aliyah selama 3 tahun mulai kelas X sampai XII. Sedangkan muatan kurikulum adalah kedalaman kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada setiap mata pelajaran sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum Madrasah Aliyah tarbiyatul Muta’allimin (YATAMU) Pasawahan kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 tahun  mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun  berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL), dan standar isi (SK dan KD) setiap mata pelajaran.
Adapun struktur kurikulum Madrasah Aliyah Tarbiyatul Muta’allimin (MA “YATAMU) Pasawahan sebagaimana tabel berikut:

Kelas: X
Komponen
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM
Alokasi waktu
Semester 1
Semester 2
A.    Mata Pelajaran



      Pendidikan Agama Islam
a.    Al-Qur’an Hadits
b.    Aqidah akhlak
c.    Fikih
d.    Sejarah Kebudayaan Islam

70
70
70
-

2
2
2
-

2
2
2
-
       Pendidikan Kewarganegaraan
65
2
2
3.    Bahasa Indonesia
65
2
2
4.    Bahasa Arab
65
2
2
5.    Bahasa Inggris
60
4
4
6.    Matematika
60
4
4
7.    Fisika
60
2
2
8.    Biologi
60
2
2
9.    Kimia
60
2
2
10.  Sejarah
65
2
2
11.  Geografi
65
2
2
12.  Ekonomi
65
2
2
13.  Sosiologi
60
2
2
14.  Seni Budaya
65
2
2
15.  Penjaskes
70
2
2
16.  TIK
70
2
2
17.  Listening and speaking English
70
2
2
B.    Muatan Lokal
1.    Keterampilan Agama
2.    Nahwu

70
70

2
2

2
2

Kelas XI dan XII

Komponen
Kelas XI
Kelas XII
SKM
Alokasi waktu
SKM
Alokasi waktu
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
A.    Mata Pelajaran
1.    Pendidikan Agama Islam






a. Al-Qur’an Hadits
70
2
2
70
2
2
b.  Aqidah Akhlak
70
2
2
-
-
-
c.  Fikih
70
2
2
70
2
2
d.  Sejarah Keb. Islam
-
-
-
70
2
2
2.Pend. Kewarganegaraan
67
2
2
67
2
2
3.    Bhs. Indonesia
67
2
2
67
2
2
4.    Bhs. Arab
70
2
2
70
2
2
5.    Bhs. Inggris
67
2
2
67
2
2
6.    Matematika
62
2
2
62
2
2
7.    Geografi
67
2
2
67
2
2
8.    Ekonomi
67
2
2
67
2
2
9.    Sosiologi
67
2
2
67
2
2
10.  sejarah
67
2
2
67
2
2
11.  Seni Budaya
71
2
2
71
2
2
12.  Penjaskes
71
2
2
71
2
2
13.  TIK
71
2
2
71
2
2
14.  Listening English
71
2
2
71
2
2
B.Muatan lokal
1. Nahwu
2. Ket. Agama

71
71

2
2

2
2

71
-

2
-

2
-


B.Tenaga Pendidik

No
Nama Guru
Jabatan
Lulusan
Guru mata Pelajaran
1
H.   Samhari
Kepala MA
PGA 6 Thn
Qur’an Hadits, SKI
2
K. Syihabuddin B.A
Guru
IAIN Jkt
Keterampilan Agama
3
Nashihuddin, M.AG
Guru
UIN Bdg
Fikih, sejarah
4
Inayah, S.Ag
Guru
UIN Bdg
Bhs.Arab, nahwu, SBD
5
Ahmad Mudzakir, S.Pd.I
Guru
STAIN Crb
Ekonomi, Geografi
6.
St. Hindun, S.Pd.I
Guru
STAIN Crb
Matematika, Fisika
7
Ni’matul Khotimah, S.Pd.I
Guru
STAIN Crb
Bhs. Inggris, Bhs. Indo
8
Durrotun Najihah, S.Pd.I
Guru
STAIN Crb
Aqidah Akhlak
9
Julaeha, S.Pd
Guru
Yasika Mjlk
Matematika
10
Dede Lukman, S.Pd.I
Guru
STAIN Crb
Bhs. Inggris, PKn
11
Musa’adah, S.Pd.I
Guru
STAIN Crb
Sosiologi
12
Imas Maesyaroh, S.Pd.I
Guru
STAIN Crb
Listening
13
Henry Irwansyah, S.SI
Guru
UNJ JKT
Penjaskes
14
Ibnu Ubaidillah, S.Pd.I
Guru
STAIN Crb
Listening, SBD
15
Dede Suprihatin, S.Pd
Guru
Unswagati
TIK
16
M. Dzulhikam, S.Pd.I
Guru
STAIN Crb
Biologi

C.   Fasilitas dan keunggulan

Ø  Belajar pagi hari
Ø  Ruang kelas yang nyaman,
Ø  Perpustakaan
Ø  Laboratorium Komputer dilengkapi jaringan internet
Ø  Koperasi sekolah
Ø  Sarana olahraga (bola voly, badminton, sepak takraw, putsal, tenis meja dll)
Ø  Guru lulusan S1 dan S2 yang sangat kompeten dan profesional
Ø  Kedisiplinan yang sangat tinggi
Ø  Gratis praktikum komputer
Ø  Beasiswa Siswa Miskin (BSM)
Ø  Bebas uang gedung
Ø  Bebas Internet (pasilitas hotspot area)
Ø  Gratis Jas almamater, kaos olahraga, dan batik
Ø  Kegiatan ektrakulikuler : Paskibra, olah raga, Marching Band, tari adat, dan  musik Hadroh
Ø  Bagi yang ingin memperdalam ilmu agama kajian kitab ulama salaf terdapat pondok pesantren yaitu Pondok pesantren Al-Anwar putra dan putri.

D.   Janji Siswa
1.    Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, abdi terhadap tanah air dan bangsa, setia kepada Pancasila dan UUD 1945;
2.    Adab terhadap orang tua, hormat terhadap guru, srerta menjunjung tinggi derajat dan martabat sekolah;
3.    Belajar sungguh-sungguh bekal masa depan bangsa;
4.    Berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan;
5.    Menjadi warga masyarakat  yang baik dan pemuda Indonesia yang bertanggung jawab


BAB III
TATA TERTIB PESERTA DIDIK


A.   Jam Belajar dan kehadiran
1.    Kegiatan Belajar Mengajar dimulai jam 7.00 s/d 12.30;
2.    Peserta didik yang terlambat akan diproses oleh Pembina osis, guru BP dan Pengurus OSIS;
3.    Izin lebih dari 3 (tiga) hari harus melalui Kepala Madrasah atau Guru Piket;
4.    Memulangkan peserta didik sebelum jam pelajaran berakhir karena sesuatu hal adalah wewenang kepala Madrasah.

B.   Kegiatan Pembelajaran
1.    Sebelum Kegiatan Pembelajaran dimulai
a.    Peserta didik harus sudah berada di madrasah 15 (lima belas) menit sebelum bel masuk dibunyikan.
b.    Peserta didik harus mengikuti do’a bersama sebelum masuk kelas
c.    Pengurus kelas dan petugas piket kelas telah mempersiapkan perlengkapan belajar mengajar dan ruangan kelas, antara lain: membersihkan papan tulis, mengisi buku jurnal kelas, mengisi absensi siswa, dan membersihkan seluruh ruangan kelas.
2.    Pada saat kegiatan Pembelajaran berlangsung
a.    Mengawali kegiatan belajar dengan membaca Al-Qur’an bersama-sama yang dipimpin oleh ketua kelas atau pengurus kelas selama 5 (lima) menit;
b.    Mengikuti pelajaran dengan tertib, sopan dan sungguh-sungguh;
c.    Tidak diperbolehkan  mengerjakan pekerjaan lain selain pelajaran yang diberikan pada saat itu;
d.    Tidak diperbolehkan meninggalkan kelas kecuali seizin guru yang sedang mengajar dikelasnya atau kepada ketua kelas;
e.    Menjaga keindahan, kebersihan dan kerapihan kelasnya;
f.     Tidak diperbolehkan makan dan minum didalam kelas pada saat pelajaran sedang berlangsung;
g.    Akif bertanya apabila ada hal-hal yang sulit dipahami atau kurang jelas dari keterangan guru;
h.    Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan baik dan sungguh-sungguh;
i.      Menempati tempat duduk yang telah diatur/ ditentukan oleh wali kelasnya;
j.      Tidak boleh membawa barang-barang yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran;
k.    Tidak boleh merusak dan/ mencoret-coret kursi, meja, tembok dan fasilitas lain dengan alat tulis (spidol, pulpen, tip ex, dll)
l.      Tidak boleh menyontek atau memberikan contekan kepada siapapun pada saat ulangan atau ujian;
m.   Ketua kelas harus melaporkan kepada guru piket apabila setelah 10 menit guru yang seharusnya mengajar belum memasuki kelas;
n.    Tidak boleh menerima telepon / mengaktifkan hand phone (HP).
3.    Pada saat Jam istirahat
a.    Lama jam istirahat adalah 30 (tiga puluh) menit.
b.    Memanfaatkan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengikuti pelajaran selanjutnya dengan baik.
c.    Tidak dibenarkan jajan di luar lingkungan sekolah.
d.    Tidak dibenarkan meninggalkan sekolah tanpa seijin guru piket.
e.    Tidak boleh melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
f.     Makan dan minum ditempat yang telah ditentukan dan tidak dibenarkan makan dan minum sambil berjalan.
g.    Senantiasa menjaga kebersihan dengan membuang kemasan jajanan pada tempat sampah.
h.    Pada saat jam istirahat usai, peserta didik sudah berada dalam kelasnya dan siap mengikuti pelajaran selanjutnya;
i.      Ketua kelas atau wakilnya melaporkan kepada guru jika melihat atau mengetahui peserta didik yang melakukan tindakan pelanggaran tata tertib peserta didik.
4.    Pada saat Praktik Olah Raga
a. Mengikuti praktik olah raga kecuali ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
b.    Peserta didik harus mengenakan pakaian seragam olahraga sebagaimana yang telah ditentukan.
c.    Peserta didik harus memperhatikan dan mengikuti petunju guru dalam menggunakan peralatan olah raga.
d.    Peserta didik harus merapikan dan membereskan kembali peralatan-peralatan yang telah digunakan dan menyimpannya pada tempat yang telah ditentukan.
5.    Pada saat praktikum Komputer
a.    Dilarang menghidupkan komputer tanpa seijin guru maupun guru piket.
b.    Menghidupkan, menjalankan, dan mematikan komputer harus sesuai prosedur.
c.    Dilarang membuka situs porno atau situs-situs lainnya yang tidak ada kaitannya dengan materi pembelajaran.
d.    Jangan memasukan flash disk atau memori kartu Hp ke CPU tanpa seijin guru.
e.    Rapihkan kembali posisi mos, keyboard dan penutup monitor
f.     Dilarang makan dan minum di ruangan laboratorium Komputer.
g.    Menjaga kebersihan, ketertiban dan ketenangan ruangan
6.    Pada saat belajar di perpustakaan
a.    Mengikuti proses pembelajaran di perpustakaan dengan tertib.
b.    Menjaga kebersihan, ketertiban dan ketenangan ruangan.
c.    Tidak dibenarkan mencoret-coret, merobek atau merusak koleksi perpustakaan.
d.    Meletakan kembali buku atau majalah  yang telah dibaca ketempat semula dengan rapih sebelum meninggalkan perpustakaan.
e.    Taat dan atuh pada peraturan perpustakaan.
f.     Peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan dilakukan pada saat jam istirahat maupun pulang sekolah.
7.    Izin meninggalkan pembelajaran yang sedang berlangsung
a.    Sakit atau terganggu kesehatannya setelah dilakukan pengamatan oleh guru.
b.    Menjadi utusan atau delegasi madrasah untuk mengikuti lomba atau kegiatan lainnya.
c.    Dibutuhkan keterangannya yang sedang ditangani oleh guru.
d.    Sedang melaksanakan sanksi atas pelanggaran lainnya
e.    Ada keperluan keluarga atau keperluan lain yang diinformasikan dengan keterangan langsung orang tua/wali atau melalui surat.
8.    Pada saat kegiatan pembelajaran berakhir
a.    Pengurus kelas memimpin do’a dan salam kepada guru.
b.    Meneliti kembali perlengkapan pelajarannya dan tidak meninggalkan buku atau eralatan lainnya di laci meja.
c.    Meningalkan kelas dengan tertib dan teratur setelah terlebih dahulu guru meninggalkan kelasnya.
d.    Petugas piket harus merapihkan dan membereskan kelas.

C.   Pakaian Seragam
1.    Senin – Selasa
a.    Putra :
1)    Celana Panjang abu-abu dengan model sesuai ketentuan
2)    Baju putih lengkap dengan atribut sekolah (badge dan dasi abu-abu).
3)    Baju dimasukkan ke dalam celana dan menggunakan ikat pinggang warna gelap
4)    Wajib Menggunakan jas almamater
b.    Putri :
1)    Rok panjang abu – abu dengan model sesuai ketentuan
2)    Baju putih dengan lengan panjang lengkap dengan atribut sekolah (badge dan dasi abu-abu) serta memakai kerudung abu-abu.
3)    Dianjurkan baju dimasukkan ke dalam rok.
4)    Wajib memakai jas almamater
2.  Rabu – kamis
 a.   Putra :
1)   Celana panjang abu-abu dengan model sesuai ketentuan.
2)   Baju Batik dianjurkan dimasukkan kedalam celana
3)   Dianjurkan memakai jas almamater
              b.   Putri  :
                    1)   Rok panjang abu-abu dengan model sesuai ketentuan.
                    2)   baju batik dianjurkan dimasukkan ke dalam rok
                    3)   Dianjurkan memakai jas almamater
        3.   Sabtu – minggu
              a.   Putra :  
                    1)   Celana panjang hitam dengan model sesuai ketentuan.
                    2)   Baju Putih lengkap dengan atribut (badge dan dasi hitam)
                    3)   Dianjurkan memakai jas almamater
              b.   Putri  :
                    1)  Rok panjang hitam dengan model sesuai ketentuan
                    2)  baju putih lengkap dengan atribut (badge dan dasi hitam)
                    3)  Kerudung hitam
                    4)  Dianjurkan memakai jas almamater

D.   Larangan Peserta Didik
1.    Menyimpan, membawa, menggunakan, dan / atau mengedarkan natrkoba atau barang-barang sejenisnya.
2.    Menyimpan, membawa, dan menghisap rokok di madrasah atau lingkungan sekitarnya atau diluar sekolah dalam posisi memakai seragam sekolah.
3.    Membawa senjata api dan / atau senjata tajam, baik dalam asli maupun dalam bentuk mainan.
4.    Mencorat-coret tembok sekolah, meja dan pasilitas sekolah lainnya.
5.    Membawa CD / VCD porno, kartu remi atau sejenisnya.
6.    Berkata-kata kotor atau mengejek nama orang tua sesama peserta didik.
7.    Menyemir dan mencukur rambut dengan model dan batasan (jika ditarik ke depan tidak menutupi alis, kesamping tidak menutupi telinga, dan kebelakang tidak menutupi kerah) bagi siswa laki-laki.
8.    Memakai kalung, gelang, anting atau ditindik bagi siswa laki-laki.
9.    Mentato permanen atau temporer dan atau atribut lainnya.
10. Berkelahi atau memprovokasi perkelahian baik sesama teman satu madrasah maupun dengan peserta didik sekolah lain (tawuran).
11. Memakai topi, sweater, rompi atau jaket ke dalam kelas.
12. Bersikap seperti peserta didik perempuan dan sebaliknya.
13. Membawa uang  di luar batas kewajaran.
14. Mengenakai perhiasan dan make up yang berlebihan.
15. Membentuk kelompok-kelompok (geng) yang dapat berpengaruh negatif.
16. Berduaan, bermesraan dan / atau berpacaran di lingkungan madrasah dan sekitar madrasah.
17. Memakirkan kendaraan diluar lingkungan sekolah

E.   Siswa paling Disiplin
a.    Tiba di sekolah tepat waktu
b.    Kehadiran di atas 95 %
c.    Selalu melaksanakan kewajibannya sebagai siswa
d.    Aktif bertanya dan berpendapat ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
e.    Selalu memakai atribut lengkap.
f.     Selalu menjadi petugas upacara dan siap ditunjuk kapan saja.
g.    Aktif dalam setiap lomba yang dilaksanakan di sekolah.
h.    Menghormati guru
i.      Selalu melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
j.      Tidak pernah mengerjakan larangan-larangan sebagai peserta didik




BAB IV
KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU AGAMA

Menuntut ilmu agama merupakan bagian dari ibadah, dimana setiap muslim diperintahkan untuk mempelajarinya, masing-masing sesuai kemampuan yang Allah berikan padanya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ على كل مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” 
Disamping hukum wajibnya menuntut ilmu syar’i, Allah Ta’ala dan Rasul-Nya banyak sekali menyebutkan tentang keutamaan menuntut ilmu, yang seharusnya sebagai seorang muslim, menjadikan dalil-dalil tersebut sebagai penyemangat lalu berusaha  mengisi waktu-waktunya dengan mempelajari kitabullah dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Sebab hal itu akan menjadi pedoman hidup seorang hamba yang mengharapkan hidayah dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إني قد تركت فيكم شيئين لن تضلوا بعدهما كتاب الله وسنتي
"Sesungguhnya aku telah tinggalkan untuk kalian dua pedoman yang kalian tidak akan tersesat setelahnya: kitabullah dan sunnahku"

(HR.Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (1/172), dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu. Disahihkan Al-Albani dalam Shaih Al-jami’: 2937)
Berikut ini kami menyebutkan beberapa keutamaan ilmu yang disebutkan didalam Al-qur’an dan As-Sunnah :
1).  Ilmu adalah cahaya
Allah Ta’ala berfirman:
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ  يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan . Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan  Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS.Al-Maidah:5-6)

Kedua ayat ini menunjukkan tentang keutamaan ilmu, yang disifatkan sebagai cahaya yang membimbing siapa saja yang mengikuti keridhaan-Nya menuju jalan-jalan keselamatan, berupa jalan yang menyelamatkan seorang hamba dari penyimpangan dan kesesatan, dan mengantarkan seorang hamba menuju keselamatan dunia dan akhirat, mengeluarkan mereka dari kegelapan, kegelapan syirik, bid’ah, kemaksiatan dan kejahilan, menuju kepada cahaya tauhid, ilmu, hidayah, ketaatan dan seluruh kebaikan.
Oleh karenanya,  jika seseorang lebih condong mengikuti hawa nafsunya, gemar melakukan kemaksiatan, yang menyebabkan hatinya menjadi gelap, maka ilmu akan sulit menempati hati yang gelap tersebut, sulit menghafal ayat- ayat Allah dan men-tadabburi-nya, sulit menghafal hadits-hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupannya, sebab tidak akan mungkin berkumpul dalam satu hati antara kegelapan maksiat dengan cahaya ilmu. Diantara bait-bait syair yang masyhur dari Imam Syafi’i tatkala Beliau mengadukan tentang buruknya hafalan Beliau kepada Imam Waki’ bin Jarrah, Beliau mengatakan:
شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ سُوْءَ حِفْظِيْ             فَأَرْشَدَنِي إِلَى تَرْكِ المَعَاصِي
وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ العِلْمَ نُوْرٌ           وَنُوْرُ اللهِ لَا يُؤْتَى لِعَاصِي
Aku mengadukan kepada Waki’ keburukan hafalanku
Lalu Beliau membimbing aku untuk meninggalkan maksiat
Beliau mengabarkan kepadaku bahwa ilmu itu adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat

2). Ilmu merupakan tanda kebaikan seorang hamba
Ketika seorang hamba diberi kemudahan untuk memahami dan mempelajari ilmu syar’i, itu menunjukkan bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi hamba tersebut, dan membimbingnya menuju kepada hal-hal yang diridhai-Nya.
Kehidupannya menjadi berarti, masa depannya cemerlang, dan kenikmatan yang tak pernah dirasakan di dunia pun akan diraihnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
من يُرِدْ الله بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ في الدِّينِ
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan kepada seorang hamba maka Ia akan difahamkan tentang agamnya.”(Muttafaq Alaihi dari Muawiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu anhuma)


Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عز وجل خَلَقَ خَلْقَهُ في ظُلْمَةٍ فَأَلْقَى عليهم من نُورِهِ فَمَنْ أَصَابَهُ من ذلك النُّورِ اهْتَدَى وَمَنْ أَخْطَأَهُ ضَلَّ
“Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menciptaan makhluk-Nya dalam kegelapan, Lalu Allah memberikan kepada mereka dari cahaya-Nya, maka siapa yang mendapatkan cahaya tersebut, maka dia mendapatkan hidayah, dan siapa yang tidak mendapatkannya maka dia tersesat.”(HR. Ahmad )
3). Ilmu agama menyelamatkan dari laknat Allah Azza Wajalla
Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ ما فيها إلا ذِكْرُ اللَّهِ وما وَالَاهُ وَعَالِمٌ أو مُتَعَلِّمٌ
“Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali zikir kepada Allah dan amalan- amalan ketaatan, demikian pula seorang yang alim atau yang belajar.”(HR.Tirmidzi) 
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah: “Setiap amalan yang dilakukan seorang hamba yang tidak berbentuk ketaatan, ibadah dan amalan saleh maka amalan tersebut merupakan amalan yang batil, sebab dunia ini terlaknat dan terlaknat segala isinya kecuali sesuatu yang dilakukan karena Allah, meskipun amalan batil itu menyebabkan seorang meraih kepemimpinan dan harta, maka seorang pemimpin bisa menjadi Firaun, dan seorang yang gila harta bisa menjadi Qarun.” (Majmu’ fatawa:8/76) 
4). Menuntut Ilmu, jalan menuju surga
Disebutkan dalam sahih Muslim, dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu anha, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فيه عِلْمًا سَهَّلَ الله له بِهِ طَرِيقًا إلى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
Hadits ini menerangkan bahwa seorang yang keluar untuk menuntut ilmu, akan menjadi sebab masuknya seorang hamba ke dalam surga. Mengapa demikian? Ya, tatkala seorang muslim mempelajari agamanya dengan penuh keikhlasan, maka dia akan dimudahkan untuk memahami mana yang baik dan mana yang buruk, antara yang halal dan yang haram, yang haq dan yang batil, lalu dia berusaha mengamalkan apa yang telah ia ketahui dari ilmu tersebut, sehingga ia menggabungkan antara ilmu dan amal dengan keikhlasan dan mengikuti bimbingan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam , maka dia menjadi seorang hamba yang diridhai-Nya, dan tiada balasan dari Allah Ta’ala bagi hamba yang diridhai-Nya melainkan surga.
Banyak kaum muslimin yang beranggapan bahwa menuntut ilmu agama itu hanya tugas para santri yang duduk di pondok-pondok pesantren. Tentu ini merupakan persepsi yang salah, sebab setiap muslim telah diwajibkan untuk mempelajarinya, sebagaimana yang telah kita sebutkan dari hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
5). Ilmu lebih utama dari ibadah
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
فضل العلم أحب إلي من فضل العبادة و خير دينكم الورع
“Keutamaan ilmu lebih aku sukai dari keutamaan ibadah, dan sebaik-baik agama kalian adalah bersikap wara’.(HR.Al-Hakim,)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ على سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
“Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dibanding ahli ibadah, seperti keutamaan bulan dimalam purnama dibanding seluruh bintang- bintang.”(HR.Abu Dawud) 
Beliau juga berkata:
“Tiada satu amalan yang lebih utama dari menuntut ilmu jika niatnya benar.” (Jami’u bayanil ilmi:119)
YANG DIMAKSUD DENGAN ILMU
Yang dimaksudkan ilmu di sini adalah ilmu syar’i, ilmu yang diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya, dan diwariskan kepada para ulama pewaris para Nabi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya –dengan hal itu- Allah jalankan dia di atas jalan di antara jalan-jalan sorga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi (pencari ilmu agama). Dan sesungguhnya seorang ‘alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Baramngsiapa yang mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang banyak. [HR. Abu Dawud )
Marilah kita perhatikan hadits yang agung ini. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan menuntut ilmu pada awal kalimat, dan keutamaan ‘alim (orang yang berilmu) pada pertengahan kalimat, lalu pada akhir kalimat beliau n menjelaskan bahwa ilmu yang dimaksudkan adalah ilmu yang diwariskan para Nabi, yaitu ilmu agama yang haq!
Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata: “Telah diketahui bahwa ilmu yang diwariskan oleh para Nabi adalah ilmu syari’at Allah ‘Azza wa Jalla, bukan lainnya. Sehinga para Nabi tidaklah mewariskan ilmu tekhnologi dan yang berkaitan dengannya kepada manusia.” [Kitabul ilmi, hal: 11, karya Syeikh Al-Utsaimin]
Ini bukan berarti bahwa ilmu dunia itu terlarang atau tidak berfaedah. Bahkan ilmu dunia yang dibutuhkan oleh umat juga perlu dipelajari dengan niat yang baik.
Beliau juga berkata: “Yang kami maksudkan adalah ilmu syar’i, yaitu: ilmu yang yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya, yang berupa penjelasan-penjelasan dan petunjuk. Maka ilmu yang mendapatkan pujian dan sanjungan hanyalah ilmu wahyu, ilmu yang diturunkan oleh Allah”. [Kitabul ilmi, hal: 11, karya Syeikh Al-Utsaimin]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَبَلَّغَهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ غَيْرِ فَقِيهٍ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ
Semoga Allah mengelokkan wajah seseorang yang telah mendengar perkataanku, lalu dia menyampaikannya. Terkadang orang yang membawa fiqih (ilmu; pemahaman; hadits Nabi) bukanlah ahli fiqih. Terkadang orang yang membawa fiqih membawa kepada orang yang lebih fiqih (faham) darinya. [HR. Ibnu Majah ) 
KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
Sesungguhnya keutamaan menuntut ilmu sangat banyak, di sini cukuplah kami sebutkan beberapa faedah dari hadits di atas yang telah kami sampaikan:
  1. Allah memudahkan jalan ke sorga bagi orang yang menuntut ilmu.
  2. Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi.
  3. Seorang ‘alim dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air.
  4. Keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang.
  5. Para ulama itu pewaris para Nabi.








BAB V
KIAT BELAJAR SUKSES


Imam Syafi'i berkata: "Saudaraku, ilmu itu tidak bisa kau raih, kecuali dengan 6 hal : kecerdasan, kesungguhan, ketamakan, bekal, dekat dengan guru, dan waktu yang panjang".


1. Kecerdasan
 Agar kita sukses dalam belajar, maka kita harus cerdas hati dan akal. Ini komponen pertama yang dimaksudkan Imam Syafi'i. Kecerdasan yang tinggi tidak hanya dinilai dari IQ yang tinggi tapi juga EQ-nya harus tinggi. Bukan hanya akal yang harus hebat, hati pun harus bersih.
IQ bersifat turunan, ia tidak bisa ditingkatkan lagi kapasitasnya. sementara EQ, ia naik turun kualitasnya, tergantung pada kebaikan dan keburukan yang kita lakukan. Semakin banyak kebaikan yang kita lakukan, semakin tinggi kualitas hati;semakin banyak berbuat dosa, semakin rendah kualitas hati. Inilah rahasianya, mengapa ketika belajar, pelajaran itu sulit masuk dan cepat keluar. dosalah penyebabnya. Maka, tinggalkanlah dosa kalu ingin kecerdasan Anda berlipat ganda!!!


2. Kesungguhan
Komponen kedua kesuksesan dalam menuntut ilmu adalah kesungguhan. Seperti para sahabat Rasulullah walaupun sarana transportasi yang ada pada waktu itu hanya unta dan kuda, berbeda pada saat ini, namun tidak menghalangi mereka untuk menemui guru-guru utama yang bisa mengajari mereka ilmu dari tangan pertama.


3.Ketamakan
Komponen ketiga untuk meraih sukses dalam menuntut ilmu menurut Imam Syafi'i adalah tamak. Sifat tamak adalah sifat yang buruk, kecuali dalam menuntut ilmu, gairah kita dalam belajar akan sangat lemah. Karena itulah Rasullah saw memuji Abu Hurairah yang tamak dalam mengumpulkan hadist.


4.Perbekalan
Komponen keempat kesuksesan dalam menuntut ilmu adalah bekal. Bekal merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menuntut ilmu. Seorang pelajar tentunya sangat membutuhkan buku-buku dan alat-alat tulis, biaya perjalanan, dan ongkos hidup selama ia menuntut ilmu. karena itu, bekal adalah salah satu faktor yang harus dipersiapkan seseorang ketika ia hendak menuntut ilmu.


5.Berguru
Komponen kelima untuk meraih kesuksesan dalam belajar adalah memiliki guru. Guru adalah jalan pintas atau jalan termudah untuk memperoleh ilmu. Seorang guru dapat menghindarkan kita dari kesalahpahaman. Dari guru itu pula kita bisa menimba kekuatan ruhani, karena yang namanya semangat tidak bisa dipelajari, tapi hanya bisa ditularkan oleh orang yang telah memilikinya. Dengan berguru pula kita bisa menghindari berbagai penyakit hati seperti ujub dan sombong.


6.Waktu Yang Panjang
Komponen keenam untuk meraih kesuksesan dalam belajar, menurut Imam Syafi'i,. adalah waktu yang panjan. Menuntut ilmu tidaklah seperti memakan cabe rawit: sekarang dimakan, dan sekarang pula terasa pedasnya. Tak pernah kita menemukan tumbuhan yang hari ini ditanam, dan pada hari ini pula berbuah.semuanya membutuhkan proses, dan proses menuntut ilmu membutuhkan waktu sangat panjang, bahka

No comments:

Post a Comment