Wednesday, June 25, 2014

Hasil Belajar Siswa




HASIL BELAJAR

A.      Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.[1] Hasil belajar tidak terpaku dengan prestasi di sekolah, tetapi hal-hal yang berhubungan dealam kehidupan sehari-hari yang terkait pula dengan kehidupan orang banyak, sehingga kehidupan seseorang dapat diterima oleh kehidupan masyarakat luas.
Soedijarto menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar yang mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Sedangkan menurut Brigg hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui proses belajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan mengunakan tes hasil belajar.[2]
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.[3] Menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1) Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita.[4] Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.[5] Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar berupa perubahan prilaku atau tingkah laku seseorang yang belajar akan berubah perilakunya, baik berupa pengetahuan, keterampilan motorik atau penguasaan nilai-nilai sikap. Seseorang belajar akan suatu hal pasti memiliki tujuan mendapatkan hasil dri kerja kerasnya hal ini dapat berupa perubahan tingkah laku, yang sebelumnya tingkah lakunya bruuk maka perlu belajar mempernaikinya, maka hasilnya pun akan berunbah menjadi lebih baik. hal ini juga berpengaruh dengan hal-hal lain yang berhubungan dengan keberhasilan seseorang.
“Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu pengetahuan (kognitif), keterampilan motorik (psikomotorik) dan penguasaan nilai-nilai atau sikap (afektif). Sebuah hasil belajar dirumuskan dalam rumusan tujuan pembelajaran.[6] Dengan demikian sangat jelas bahwa hasil belajar sangat berhubungan dengan perilaku seseorang, perilaku seseorang dalam memahami sebuah pengetahuan dari yang sebelumnya tidak diketahui menjadi faham akan sebuah pengetahuan; keterampilan dalam melakukan sesuatu; dan nilai-nilai sikap yang baik akan menghasilkan proses belajar yang baik pula.
Menurut Gagne hasil belajar akan menhasilkan hal-hal berikut, yaitu: informasi verbal (kapasitas pengetahun dalam bentuk bahasa lisan atau tulisan), keterampilan intelektual (konsep dan lambang), strategi kognitif (kecakapan aktivitas kognitif), keterampilan motorik (gerak jasmani), sikap (kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut).[7]
Guru perlu mengenal hasil belajar dan kemajuan belajar siswa yang telah diperoleh sebelumhya, misalnya dari sekolah lain sebelum memasuki sekolah yang sekarang. Hal-hal yang perlu diketahui itu antara lain penguasan pelajaran, keterampilan-keterampilan belajar, pengenalan dalam hal-hal tersebut penting artinya bagi guru. Dengan demikian, guru dapat membantu atau mendiagnosis kesulitan belajar siswa, dapat memperkirakan hasil dan kemajuan belajar siswa pada kelas-kelas berikutnya, tetapi hasil-hasil tersebut dapat saja berbeda dan bervariasi sehubungan dengan keadaan motivasi, semangat, kematangan dan penyesuaian sosial.

B.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dalam mencapai hasil belajar siswa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
a.    Faktor internal atau faktor yang terdapat dalam diri siswa. Hal ini dapat diklasifikasi menjadi dua, yakni faktor fisiologis dan psikologis. Yang termasuk faktor fisiologis adalah kondisi kesehatan, kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya. Sedangakn faktor psikologis mencakup minat, bakat, intelegensia dan kebiasaan belajar.
b.    Faktor eksternal yaitu faktor yang berada di luar siswa. Hal ini juga dapat dibagi dua yaitu faktor lingkungan dan instrumental. Faktor lingkungan siswa ini adalah kondisi alam  dan lingkungan sosialnya. Sedangkan faktor instrumental terdiri dari media pembelajaran, kurikulum, serta strategi pembelajaran yang digunakan.  
Demikian juga menurut Sudjana, hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa.[8] Faktor yang dimaksud dalam diri siswa adalah perubahan kemampuan yang dimilikinya. Hal senada dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) yang menyatakan bahwa 70 % hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas   pembelajaran.[9]
Hal senada disampaikan Soedjadi yang menyatakan bahwa penyebab kesulitan memahami pendidikan agama Islam dapat bersumber dalam diri siswa dan di luar diri siswa. Dalam diri siswa dapat berupa rendahnya motivasi, dan sikap terhadap pendidikan agama Islam. Sedangkan dari luar diri siswa salah satunya dapat berupa metode pembelajaran yang kurang tepat dalam mengajarkan pendidikan agama Islam.[10]

C.  Alat Penilaian hasil belajar
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka diperlukan suatu alat yang dapat mengukurnya. Alat tersebut adalah evaluasi. Evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Ragam evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa diataranya:
a.    Pretes adalah evaluasi yang dilakukan sebelum pembelajaran diberikan. Tujuannya untuk mengidentifikasi kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang akan diajarkan.
b.    Post tes adalah evaluasi yang dilakukan oleh guru kepada siswa setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Tujuanna untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan yang dicapai siswa pada akhir pembelajaran.
c.    Tes diagnosik adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar. Tujuannya untuk membantu siswa dalam belajar sesuai dengan masalah yang dihadapinya.
d.   Tes formatif adalah evaluasi yang diberikan kepada siswa selama program belajar tertentu (pada akhir satu pokok bahasan). Tujuannya untuk memberikan feedback bagi proses pembelajaran yang disajikan oleh guru.
e.    Tes sumatif adalah evaluasi yang diberikan pada akhir suatu kegiatan pembelajaran. Tujuannya untuk mengatur tingkat kemampuan dan kelemahan siswa setelah belajar selama satu semester.

Daftar Pustaka
http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html
Baso Intang sapaile, Pembelajaran dan evaluasi Hasil Belajar IPS, Bandung UPI Press 2006.
Muhammad Thobroni dan Arif Mustafa, Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. (Jogjakarta: Arruz Media. 2011) Cet. I
Nana Sudjana, Penilaiah Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Udin S. Winataputra, Strategi Bewlajar Mengajar.  (Jakarta: Universitas terbuka, 1998) Cet. II.


[1] Muhammad Thobroni dan Arif Mustafa, Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. (Jogjakarta: Arruz Media. 2011) Cet. I hal. 22
[2] Baso Intang sapaile, Pembelajaran dan evaluasi Hasil Belajar IPS, Bandung UPI Press 2006. H.13
[3] Nana Sudjana, Penilaiah Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. hal. 22
[4] Ibid,
[5]  http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html
[6] Udin S. Winataputra, Strategi Bewlajar Mengajar.  (Jakarta: Universitas terbuka, 1998) Cet. II. hal.25
[7] Ibid, hal.23
[8] Sudjana, h.39
[9] http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html
[10] Soedjadi, 2001. hal. 1

No comments:

Post a Comment