Skip to main content

Panduan lengkap Shalat Jenazah

                                                                        Shalat Jenazah


A.    Pengertian Salat Jenazah
Salat Jenazah adalah Salat yang dilaksanakan dengan empat kali takbir untuk mendoa’kan jenazah dengan beberapa ketentuan/syarat dan rukun tertentu. Jenazah yang di salatkan ialah yang sudah dimandikan dan dikafani.
Mayat orang yang bukan muslim tidak boleh di salatkan, hanya boleh dimandikan, dikafani, kemudian di kuburkan. Sebab Rasulullah Saw. Pernah menyuruh Ali bin Abi Thalib memandikan ayahnya dan mengkafaninya saja (tanpa mensalatkan).(Riwayat Abu dawud dan Nasa’i). Sebagaimana Firman Allah swt:
وَلَا تُصَلِّ عَلَى اَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ اَبَدًا وَلَا تَقمْ عَلىَ قَبْرِهِ.... سورة التوبه .۸٤
Artinya:
“Dan janganlah engkau (muhammad) melaksanakan salat untuk seseorang yang mati diantara mereka (orang-orang yang munafik), selama-lamanya dan janganlah engkau berdiri (mendoa’kan) diatas kuburnya.....(QS. Al-Taubah:84)
Khusus bagi jenazah orang yang mati syahid yaitu orang yang gugur dalam peperangan melawan kaum kafir, maka jenazahnya tidak dimandikan dan di salatkan, hanyalah dikafani dengan pakaiannya yang berlumuran darahnya dan kemudian dimakamkan. Sebagaimana sabda Nabi Saw:
عَنْ جَابِرٍ اَنَّ النَّبِىَ صلعم أَمَرَ فِىْ قَتْلَى اَحُدٍ بِدَفْنِهِمْ بِدِمَائِهِمْ وَلَمْ يُغْسَلُوْا وَلَمْ يُصَلَّ عَلَيْهِمْ . رواه البخارى
Artinya:
 “ Dari Jabir: “sesungguhnya Nabi saw. Memerintahkan pada sahabatnya berhubung dengan orang-orang yang gugur dalam perang uhud supaya mereka dikuburkan beserta darah mereka, tidak dimandikan dan tidak pula disalatkan.” (HR. Bukhari)

B.    Hukum Salat Jenazah
Hukum Salat Jenazah adalah Fardu Kifayah bagi umat Islam setempat. Artinya, apabila sebagian diantara mereka ada yang melaksanakannya, maka yang lain terbebas dari kewajibannya. Tetapi apabila tidak ada yang melaksanakan kewajiban itu, semuanya jadi berdosa. Sabda nabi Saw.:
قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صلعم : صَلُّوْا عَلىَ مَوْتَاكُمْ  .رواه ابن ماجه
Artinya:
 “Rasulullah Saw. Bersabda: Salatkanlah pada orang-orang mati diantara kalian.” (HR. Ibnu Majah).
Dalam hadits lain Rasulullah Saw. Bersabda:
مَنْ تَبِعَ جَنَازَةً فَصَلّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيْرَاطٌ وَمَنْ تَبِعَهَا حَتّىَ يَفْرَغَ فَلَهُ قِيْرَاطَانِ.
 رواه متفق عليه
Artinya:
 “ Siapa yang mengiringi jenazah kemudian mensalatinya baginya mendapat pahala sebesar satu qirat. Dan siapa yang mengiringi jenazah, menyalatkannya dan mengurusnya sampai selesai maka baginya pahala sebesar dua qirat.” (HR. Muttafaqun Alaih)



C.    Syarat dan Rukun Salat Jenazah
1.    Syarat Salat Jenazah
a.    Menutup aurat, suci dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian, dan tempat dari najis, serta menghadap kiblat,
b.    Jenazah sudah dimandikan dan dikafankan,
c.    Letak mayit disebelah kiblat orang yang mensalatkan, kecuali salat yang dilakukan diatas kubur atau salat ghaib.

2.    Rukun Salat Jenazah
a.    Berdiri bagi yang mampu,
b.    Niat,
Bila mayat laki-laki
أٌصَلِّي عَلَي هَذَا اْلَمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الكِفايَةِ  اِمَامًا ̸ مَامُوْمًا  لِلهِ تَعَالَي
Bila mayat perempuan
أُصَلِّي عَلَي هَذِهِ اْلمَيِّتَةِ أرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الكِفايَةِ اماما ̸ ماموما  لله تعالي
c.    Membaca Al-Fatihah sesudah takbiratul ihram (takbir pertama)
d.    Membaca shalawat atas Nabi Saw sesudah takbir kedua,
أَلّلهُمَ صَلِّ عَلَي مُحَمَّدْ وَعَليَ ألِ مُحَمَّدْ, كَمَا صَلَيْتَ عَلَي  إِبْرَاهِيْم وَعَليَ ألِ  إِبْرَاهِيْم, وَبِارِكْ عَليَ  مُحَمَّدْ وَعَليَ ألِ  مُحَمَّدْ كَمَا بَارَكْتَ عَليَ  إِبْرَاهِيْم وَعَليَ ألِ  إِبْرَاهِيْم فِي العْالَمِيْنِ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
e.    Membaca doa untuk jenazah sesudah takbir ketiga,
      Doa untuk jenazah laki-laki, domirnya hu ( ه  )
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
      Doa untuk jenazah perempuan, domirnya ( ها )
الَلّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا
      Apabila mayatnya banyak domirnya menjadi hum هم)  )
اَلّلَهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ  وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ  وَاعْفُ عَنْهُمْ
f.    Membaca doa untuk diri sendiri dan jenazah sesudah takbir keempat,
الَلّهُمَّ لَاتَحْرِمْنَا أَجْرَهُ (ها / هم)  وَلَاتَفْتِنّا بَعْدَهُ (ها /هم) وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ (ها/هم)   
g.    Membaca salam
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

D.    Tata Cara Salat Jenazah
1.    Apabila jenazah ada di tempat salat, cara mensalatkannya adalah sebagai berikut:
a.    Jenazah diletakkan di depan orang yang mensalatkan atau di depan imam
b.    Jika jenazah laki-laki, imam sejajar dengan kepala jenazah,
c.    Jika jenazah perempuan imam berdiri sejajar tengah-tengah badan jenazah,
d.    Apabila jenazah lebih dari satu, boleh disalatkan sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan ketentuan, jenazah laki-laki diletakkan lebih dekat dengan imam dan jenazah perempuan lebih dekat dengan arah kiblat,
e.    Urutan pelaksanaan salat jenazah dikerjakan secara tertib.
2.    Apabila jenazah tidak ada karena berada ditempat lain kita tetap boleh menyalatkan jenazah tersebut.salat seperti itu disebut salat ghaib. Rukunnya sama dengan salat jenazah biasa dan wajib menghadap kiblat,
3.    Salat ghaib di atas kubur hukumnya mubah (boleh), berdasarkan hadits Rasulullah saw:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس اَنَّ النَّبِيَ صلعم صَلّىَ عَلىَ قَبْرِ بَعْدَ شَهْر  . رواه الدارقطنى
Artinya:
 “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: “sesungguhnya Nabi Saw, salat diatas kubur setelah sebulan lamanya.” (HR. Daruqutni)


Niat salat ghaib:
اُصَلِى عَلىَ مَيِّتِ (........) اْلغَاعِبِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلِكفَايَةِ للهِ تعالى                                 


1.    Salat Jenazah adalah Salat yang dilaksanakan dengan empat kali takbir untuk mendoa’kan jenazah dengan beberapa ketentuan/syarat dan rukun tertentu.
2.    Mayat orang yang bukan muslim tidak boleh di salatkan, hanya boleh dimandikan, dikafani, kemudian di kuburkan. Khusus bagi jenazah orang yang mati syahid yaitu orang yang gugur dalam peperangan melawan kaum kafir, maka jenazahnya tidak dimandikan dan di salatkan, hanyalah dikafani dengan pakaiannya yang berlumuran darahnya dan kemudian dimakamkan
3.    Hukum Salat Jenazah adalah Fardu Kifayah bagi umat Islam setempat. Artinya, apabila sebagian diantara mereka ada yang melaksanakannya, maka yang lain terbebas dari kewajibannya. Tetapi apabila tidak ada yang melaksanakan kewajiban itu, semuanya jadi berdosa.
4.    Syarat Salat Jenazah antara lain : Menutup aurat, suci dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian, dan tempat dari najis, serta menghadap kiblat, Jenazah sudah dimandikan dan dikafankan, dan Letak mayit disebelah kiblat orang yang mensalatkan, kecuali salat yang dilakukan diatas kubur atau salat ghaib.


UJI KOMPETENSI

A.    Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang paling benar !
1.    Hukum shalat jenazah adalah....
a.    Fardu ain                    c. Sunnat muakkad
b.    Fardu kifayah                d. Wajib
2.    Jenazah yang tidak wajib di salatkan adalah ....
a.    Jenazah bayi yang baru lahir        c. Jenazah anak durhaka
b.    Jenazah yang badannya tidak utuh    d. Jenazah orang yang mati syahid
3.    Tahapan dalam pengurusan jenazah adalah....
a.    Memandikan, mengkafani, dan menguburkan
b.    Memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan
c.    Memandikan, menshalatkan, mengkafani, dan menguburkan
d.    Semua jawaban salah
4.    Jumlah takbir pada salat jenazah adalah....
a.    Empat kali                    c. Tiga kali
b.    Dua kali                    d. Satu kali
5.    Setelah takbir kedua pada salat jenazah, lalu membaca....
a.    Al-fatihah                    c. Doa
b.    Shalawat Nabi                d. Surat al-ikhlas

6.    الَلّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا adalah doa yang dibaca setelah takbir....
a. ketiga jika mayatnya perempuan    c. Kedua jika mayatnya perempuan
b. ketiga jika mayatnya laki-laki        d. Ketiga jika mayatnya laki-laki
7.    Setelah takbir pertama pada salat jenazah, lalu membaca....
a.    Doa iftitah                    c. Salawat
b.    Al-fatihah                    d. doa

8.    الَلّهُمَّ لَاتَحْرِمْنَا أَجْرَهُ (ها / هم)  وَلَاتَفْتِنّا بَعْدَهُ (ها /هم) وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ (ها/هم)   
Adalah bacaan pada salat jenazah setelah takbir....
a.    Kesatu                    c. Kedua
b.    Ketiga                    d. Keempat
9.    Apabila jenazahnya perempuan maka pada waktu menyalatkan, posisi imam.....
a.    Berdiri dekat perut jenazah        c. Berdiri dekat dada jenazah
b.    Berdiri dekat kepala jenazah        d. Berdiri dekat kaki jenazah
10.    Yang dimaksud dengan salat ghaib adalah....
a.    Salat yang jenazahnya tidak diketahui dimana tempatnya
b.    Salat yang jenazahnya tidak jelas keturunannya
c.    Salat yang jenazahnya tidak ada ditempat
d.    Salat yang jenazahnya sudah dikuburkan
B.    Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar !
1.    Jelaskan pengertian salat jenazah dan salat gaib !
2.    Sebutkan rukun – rukun salat jenazah !
3.    Sebutkan syarat-syarat salat jenazah !
4.    Bolehkah kita mensalatkan orang yang mati syahid, dan tunjukkan dalilnya ?
5.    Apa perbedaan antara salat jenazah dengan salat ghaib ?





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Soal UAMBN Fikih MA tahun 2014, 2015, 2016, dan prediksi UAMBK

Untuk siswa Madrasah Aliyah, Siapkah diri anda menghadapi UAMBK mapel Fikih tahun ajaran 2019-2020 ? segera miliki file berikut ini: a. Pembahasan soal UAMBN tahun 2014-2015 (microsoft fower point) b. Pembahasan soal UAMBN tahun 2015-2016 (Microsoft Fower Point) c. Pembahasan soal UAMBN tahun 2016-2017 (Microsoft Fower point bentuk Game ) d. Prediksi UAMBK (Microsoft word) caranya : 1. Hubungi no Hp/ WA : 085294969232 ( Bpk. Nashihuddin, M.Ag) 2. file dikirim lewat Email setelah transfer Rp. 50.000 ke rek. BRI no. 1078-01-014599-50-0 an. Nashihuddin, M.Ag   SOAL UAMBK mapel FIKIH 1.       Perbuatan bughat adalah perbuatan yang dilarang oleh agama karena bughat menimbulkan perang saudara , nyawa terbunuh sia-sia, oleh karena itu perbuatan seperti ini harus dihindari. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut: فان بغت احداهما على الأخرى فقاتلواللتى يبغى حتى تفي الى امر الله Sesuai isi kandungan potongan ayat diatas menunjukkan bahwa ...

Panduan Praktis menguasai ilmu Mawaris

  ILMU MAWARITS A. Pengertian Ilmu Mawaris Ilmu “Mawaris” disebut juga dengan “Ilmu Faraidh” yang artinya bagian tertentu atau ketentuan. Disebut dengan ilmu mawaris karena dalam ilmu itu dibicarakan dengan hal-hal yang berkenaan dengan harta yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia. Dinamakan ilmu faraidh karena dalam ilmu ini dibicarakan bagian-bagian tertentu yang telah ditetapkan besarnya bagian masing-masing ahli waris. Kedua istilah tersebut pada prinsipnya sama yaitu ilmu yang membicarakan tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan tirkah (harta peninggalan) orang yang meninggaL “ Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang Telah ditetapkan (QS.  An-Nisa :7)  Mawaris adalah bentuk jamak dari kata “Mirats” yang artinya harta yang ditinggalkan oleh orang yang meningg...

Guru-Guru MA YATAMU

     H. Samhari TTl : Cirebon 24-02-1947, Jabatan : Ketua Komite MA Yatamu Pasawahan, pendidikan : PGA 6 Tahun, Guru Mapel: Qur'an Hadits. Mulai tugas tahun 1986 INAYAH, S.Ag TTL : Cirebon 26 Nopember 1972, Lulusan : S1 IAIN SGD Bandung, Guru Mapel : Bhs.Arab, Nahwu, dan seni budaya. mengajar sejak tahun 1997   Nashihuddin, M.Ag TTl : 23 Juli 1976, Lulusan : S2 UIN SGD Bandung tahun 2004, Guru Mapel : Fiqih, Sejarah, SKI, mengajar sejak tahun 1999 , Ahmad Mudzakir, S.Pd.I TTL : Cirebon 1 Oktober 1978, Lulusan : S1 STAIN Cirebon, Guru Mapel : Ekonomi dan Geografi, mengajar sejak tahun 2000, Jabatan : Kepala MA YATAMU sejak tahun 2014 St. Hindun, S.Pd.I TTL: Cirebon 10 Juli, Lulusan : S1 STAIN Cirebon, Guru Mapel : Matematika, mengajar sejak tahun 2004 Dede Lukman, S.Pd.I TTL : Kuningan 6 Juli 1983, Lulusan : S1 STAIN Cirebon, Guru Mapel : PKn, Sejarah. mengajar sejak tahun 2010 Ni'matul Khotimah, S.Pd.I TTL : Cir...